![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4PZJjPAep4IUkZ0DG-MkxB8zDxDQlGnIF34UeumOeyxl0ZXcz_YbBm0QV-Zq_ZH7-QU3YO4EPApsGUZWgxHQFhou6zB1Ef1ufHmFn7dvNgXKZ5Wzk7Df9cidgrenGRsjbE41NtQiXe2qj/s320/f4b77ab8-34cf-4e3f-ad3a-0c772a02929e.jpg)
Kau adalah misteri yang memikat
Merah dan hitam melukiskan jiwamu laksana kengerian yang mendustai
Namun jauh, jauh sekali untuk bahkan sekedar mendapatkan senyummu
Tiada sangka sang misteri juga tak acuh dengan rahasia ini
Aku bukan untukmu; kau bukan untukku
Kepercayaan yang nyaris membunuhku kemarin
Mengenang tiap momen dalam lembaran foto adalah kesukaanmu
Pun terlibat dalam pertunjukan perang fiksi antar jaringan yang fana dan candu
Melarikan diri dari pahitnya dunia dengan jutaan alunan melodi dalam telinga
Apakah kau peka dengan perasaanmu sendiri, Tuan?
Sial sekali memang aku
Yang kerap teringat akan sosokmu yang hanya berlalu ketika berpapasan di lorong kelas sesekali
Aku menolak untuk menurunkan ego
Begini saja kita setiap hari; hening
Semakin dekat, semakin menjarak
Tampak seolah aku yang tolol di sini!
Siapa juga yang menghendaki?
Mengapa semuanya tak bisa dibicarakan kembali?
Mungkin memang tak pernah tebersit dalam benakmu; akunya saja yang halu
Tetapi, percayakah kau padaku, Tuan?
Aku hanya memerlukan bayangan sekelebatmu untuk merasa terpuaskan
Karena pengagum rahasia tak lebih dari seorang yang tulus dan sabar akan fantasinya sendiri
Siapa juga yang menghendaki?
Mengapa semuanya tak bisa dibicarakan kembali?
Mungkin memang tak pernah tebersit dalam benakmu; akunya saja yang halu
Tetapi, percayakah kau padaku, Tuan?
Aku hanya memerlukan bayangan sekelebatmu untuk merasa terpuaskan
Karena pengagum rahasia tak lebih dari seorang yang tulus dan sabar akan fantasinya sendiri
No comments:
Post a Comment